Metastasis

Metastasis (bahasa Yunani: "perubahan status") adalah penyebaran kanker dari situs awal ke tempat lain di dalam tubuh (misalnya otak atau hati).

Sel kanker dapat melepaskan diri dari tumor utama, masuk ke pembuluh darah, ikut bersirkulasi dalam aliran darah, dan tumbuh di jaringan normal yang jauh dari tumor asalnya

Sumber : wikipedia

Technorati Profile

Read More......

Kanker

Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi.
Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok tembakau dapat menyebabkan banyak kanker dari faktor lingkungan lainnya.
Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis


Sumber : wikipedia


Read More......

Tumor

Tumor (berasal dari tumere bahasa Latin, yang berarti "bengkak"), merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi. Namun, istilah ini sekarang digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal. Pertumbuhannya dapat diogolongkan sebagai ganas (alignan) atau jinak (benign).
Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak tissue yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak tidak menyerang tissue berdekatan dan tidak menyebarkan benih metastasis, tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar. Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui operasi.

Berdasarkan tissue awal, tumor dapat dibagi menjadi:
1. Tumor asal epithelial
2. Tumor asal mesenchymal
3. Tumor sel darah
4. Tumor sel germ

Tumor epithelial dianggap ganas bila dia menembus basal lamina dan dianggap jinak bila tidak.
Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel. Sebuah penimbunan mutasi dibutuhkan untuk tumor dapat muncul. Mutasi yang mengaktifkan onkogen atau menekan gen penahan tumor dapat akhirnya menyebabkan tumor. Sel memiliki mekanisme yang memperbaiki DNA dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel untuk menghancurkan dirinya melalui apoptosis bil DNA rusak terlalu parah. Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini dapat juga menyebabkan kanker. Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu gen penahan tumor biasanya tidak cukup menyebabkan terjadinya tumor. Sebuah kombinasi dari sejumlah mutasi dibutuhkan.
DNA microarray dapat digunakan untuk menentukan apakah oncogene atau gen penahan tumor telah termutasi. Di masa depan kemungkinan tumor dapat dirawat lebih baik dengan menggunakan DNA microarray untuk menentukan karakteristik terperinci dari tumor.
Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi di DNA mereka. Ini berarti "prevalence" tumor meningkat kuat sejalan dengan penuaan. Ini juga kasus di mana orang tua yang terdapat tumor, kebanyakan tumor ini merupakan tumor ganas. Contohnya, bila seorang wanita berumur 20 tahun memiliki tumor di dadanya kemungkinan besar tumor ini adalah jinak. Namun, apabila wanita berumur 70 tahun makan kemungkinan besar tumor ini adalah ganas.


Sumber : wikipedia


Read More......

Kanker Lambung

DEFINISI
Tumor jinak di lambung agaknya tidak menimbulkan gejala atau masalah medis. Tetapi kadang-kadang, beberapa mengalami perdarahan atau berkembang menjadi kanker.

Sekitar 99% kanker lambung adalah adenokarsinoma.
Kanker lambung lainnya adalah leiomiosarkoma (kanker otot polos) dan limfoma.

Kanker lambung lebih sering terjadi pada usia lanjut.
Kurang dari 25 % kanker tertentu terjadi pada orang di bawah usia 50 tahun.
Di Cina, Jepang, Cili dan Iceland, kanker lambung sering sekali ditemukan.
Di AS, lebih sering terjadi pada orang miskin, orang kulit hitam dan orang yang tinggal di utara. Dan merupakan penyebab kematian no 7, yang terjadi pada sekitar 8 dari setiap 100.000 orang.

PENYEBAB
Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana lapisan lambung meradang. Tetapi banyak ahli yakin bahwa peradangan adalah akibat dari kanker lambung, bukan sebagai penyebab kanker.
Beberapa ahli berpendapat, ulkus gastrikum bisa menyebabkan kanker. Tapi kebanyakan penderita ulkus dan kanker lambung, kemungkinan sudah mengidap kanker yang tidak terdeteksi sebelum tukaknya terbentuk.

Helicobacter pylori, kuman yang memegang peranan penting dalam ulkus duodenalis, juga bisa berperan dalam terjadinya kanker lambung.

Polip lambung, suatu pertumbuhan jinak yang berbentuk bundar, yang tumbuh ke dalam rongga lambung, diduga merupakan pertanda kanker dan oleh karena itu polip selalu diangkat.
Kanker mungkin terjadi bersamaan dengan jenis polip tertentu, yaitu polip yang lebih besar dari 1,8 cm atau polip yang jumlahnya lebih dari 1.

Faktor makanan tertentu diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker lambung.
Faktor-faktor ini meliputi :
- asupan garam yang tinggi
- asupan karbohidrat yang tinggi
- asupan bahan pengawet (nitrat) yang tinggi
- asupan sayuran hijau dan buah yang kurang.
Tetapi tidak satupun dari faktor-faktor tersebut yang telah terbukti menyebabkan kanker.

GEJALA
Pada stadium awal kanker lambung, gejalanya tidak jelas dan sering tidak dihiraukan.
Jika gejalanya berkembang, bisa membantu menentukan dimana lokasi kanker lambung tersebut. Sebagai contoh, perasaan penuh atau tidak nyaman setelah makan bisa menunjukkan adanya kanker pada bagian bawah lambung.

Penurunan berat badan atau kelelahan biasanya disebabkan oleh kesulitan makan atau ketidakmampuan menyerap beberapa vitamin dan mineral.

Anemia bisa diakibatkan oleh perdarahan bertahap yang tidak menyebabkan gejala lainnya.
Kadang penderita juga bisa mengalami muntah darah yang banyak (hematemesis) atau mengeluarkan tinja kehitaman (melena).

Bila kanker lambung bertambah besar, mungkin akan teraba adanya massa pada dinding perut.

Pada stadium awal, tumor lambung yang kecil bisa menyebar (metastasis) ke tempat yang jauh.
Penyebaran tumor bisa menyebabkan pembesaran hati, sakit kuning (jaundice), pengumpulan cairan di perut (asites) dan nodul kulit yang bersifat ganas.
Penyebaran kanker juga bisa menyebabkan pengeroposan tulang, sehingga terjadi patah tulang.

DIAGNOSA
Gejala kanker lambung bisa dikelirukan dengan tukak lambung.
Bila gejala tidak hilang setelah penderita minum obat untuk ulkus atau bila gejalanya meliputi penurunan berat badan, maka dicurigai suatu kanker lambung.

Pemeriksaan rontgen yang menggunakan barium untuk menandai perubahan di permukaan lambung sering dilakukan, tetapi jarang bisa menemukan kanker lambung yang kecil dan dalam stadium awal.

Endoskopi adalah prosedur diagnostik yang paling baik karena :
- memungkinkan dokter melihat lambung secara langsung
- bisa mencari adanya Helicobacter pylori, kuman yang berperan dalam kanker lambung
- bisa mengambil contoh jaringan untuk pemeriksaan mikroskopis.

PENGOBATAN
Polip lambung jinak diangkat dengan menggunakan endoskopi.

Bila karsinoma ditemukan di dalam lambung, pembedahan biasanya dilakukan untuk mencoba menyembuhkannya.
Sebagian besar atau semua lambung dan kelenjar getah bening di dekatnya ikut diangkat.

Bila karsinoma telah menyebar ke luar dari lambung, tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala dan memperpanjang harapan hidup.
Kemoterapi dan terapi penyinaran bisa meringankan gejala.
Hasil kemoterapi dan terapi penyinaran pada limfoma lebih baik daripada karsinoma. Mungkin penderita akan bertahan hidup lebih lama bahkan bisa sembuh total.

Sumber : medicastore.com

Read More......

Skabies (infestasi tungau)

DEFINISI
Skabies adalah suatu infestasi tungau yang menyebabkan beruntus-beruntuk kecil kemerahan dan rasa gatal yang hebat.

PENYEBAB
Skabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei.
Infestasi tungau ini mudah menyebar dari orang ke orang melalui kontak fisik dan sering menyerang seluruh penghuni dalam satu rumah.

Tungau ini ukurannya cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang dan sering menular diantara orang-orang yang tidur besama.
Kadang tungau ditularkan melalui pakaian, seprei dan benda-benda lainnya yang digunakan secara bersama-sama; masa hidupnya hanya sebentar dan pencucian biasa bisa menghancurkan tungau ini.

Tungau betina membuat terowongan di bawah lapisan kulit paling atas dan menyimpan telurnya dalam lubang. Beberapa hari kemudian akan menetas tungau muda (larva).
Infeksi menyebabkan gatal-gatal hebat, kemungkinan merupakan suatu reaksi alergi terhadap tungau.

GEJALA
Ciri khas dari skabies adalah gatal-gatal hebat, yang biasanya semakin memburuk pada malam hari.

Lubang tungau tampak sebagai garis bergelombang dengan panjang sampai 2,5 cm, kadang pada ujungnya terdapat beruntusan kecil.

Lubang/terowongan tungau dan gatal-gatal paling sering ditemukan dan dirasakan di sela-sela jari tangan, pada pergelangan tangan, sikut, ketiak, di sekitar puting payudara wanita, alat kelamin pria (penis dan kantung zakar), di sepanjang garis ikat pinggang dan bokong bagian bawah.
Infeksi jarang mengenai wajah, kecuali pada anak-anak dimana lesinya muncul sebagai lepuhan berisi air.

Lama-lama terowongan ini sulit untuk dilihat karena tertutup oleh peradangan yang terjadi akibat penggarukan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala (gatal-gatal hebat) dan hasil pemeriksaan fisik (adanya terowongan tungau).

Untuk memastikan diagnosis, bisa dilakukan pemeriksaan mikroskopis terhadap kerokan kulit dan akan ditemukan adanya tungau.

PENGOBATAN
Penyakit ini bisa diatasi dengan mengoleskan krim yang mengandung permetrin atau larutan lindane.
Kedua obat tersebut efektif, tetapi lindane cenderung mengiritasi kulit, lebih toksik dan tidak boleh diberikan kepada anak-anak.

Kadang digunakan krim yang mengandung corticosteroid (misalnya hydrocortisone) selama beberapa hari setelah pemberian permetrin atau lindane, untuk mengurangi gatal-gatal sampai semua tungau mati.

Pengobatan juga harus dilakukan terhadap seluruh penghuni rumah.

sumber : medicastore.com


Read More......

UltimateDefrag_2008_Build_2.0.0.53

UltimateDefrag is the world's most powerful defragger in terms of the file placement flexibility it gives you for defragging and strategically placing files on your hard drive - right down to the individual file level. With The Defragger And File Placement Optimizer That Lets You Defrag & Optimize Your Hard Drive - Any Way You Want To!

UltimateDefrag is the Ultimate Defragger and File Placement Optimizer. Defragging hard drives helps to restore your hard drive performance. File placement optimizing on the other hand, boosts your theoretical hard drive file access performance by up to 300% of manufacturers quoted averages (typical performance increase you'll experience is between 25 and 100%) by placing the files you want performance from onto the faster performing (outer tracks) areas of your hard drive. With UltimateDefrag - you can specify which individual files, programs or games you want the best performance from. The "Archive" function places all of your unused files out of the way and onto the slower performing areas of your hard drive.

link for download




Read More......

UltraIS0.9.3.2.2656

UltraISO is an ISO CD/DVD image file creating/editing/converting tool and a bootable CD/DVD maker, it can directly edit the CD/DVD image file and extract files and folders from it, as well as directly make ISO files from your CD/DVD-ROM or hard disk. At the same time, you can maintain the ISO bootable information, thus creating your own bootable CD/DVDs. You now have the power to make and edit your own ISO files, and then burn them to CD/DVD for your own needs.

UltraISO is in sole possession of the intellectualized ISO document format analyzer, it can process at the present time almost all types of image files, including ISO and BIN, it may even support new image files which are yet to be created. UltraISO can open these image files, directly extract files and folders, edit it and convert other image files to the standard ISO format.
UltraISO uses the double window unification user contact interface, you have the choice to only use the quick buttons and/or the mouse Drag & Drops, you can handle any CD/DVD image file easily.

UltraISO can:
1. Duplicate disc to ISO file from CD-ROM.
2. Build file on hard disk, CD-ROM, net drive to one ISO file.
3. Extract files from ISO file.
4. Edit ISO file in many format (such as Nero burning ROM, Easy CD Creator, CDRWin, CloneCD, BlindWrite, etc.).
5. Make bootable ISO file.
6. Create/Edit Audio CD image.

Some details:
1. Can directly edit the ISO image file.
2. Can directly extract files and folders from ISO image file
3. Can add / delete /create new directory /rename ISO file image content.
4. Can make ISO file from hard disk document.
5. Can create CD image from CD-ROM, maintain bootable information.
6. Can process the compact disc boot information, you can directly add/remove/extract boot image of the ISO image.
7. Supports nearly all known CD image file formats (.ISO, .BIN, .IMG, .CIF, .NRG, .BWI and so on) , and converts them to the standard ISO form image.
8. May directly set the file/folder to hidden attribute
9. Supports ISO 9660 Level1/2/3 and Joliet extension
10. Automatically optimizes the ISO image file structure, saves the CD space.
11. Supports the shell document type integration, Open Image files through double clicking them or the Right Click menu of the mouse with the open dialog.
12. The double window user interface is extremely convenient to use.
13. There are rich add-on tools, you can create ALL in 1 bootable compact discs, CD image file management, even the virtual CD/DVD drive, those functions are really powerful.

Changes in UltraISO Premium 9.32 (December 5, 2008):
+) Supports nature file/folder priority mode (Shift+F12)
+) Auto splits ISO/NRG images above 4GB on making DVD images to USB devices with FAT32 volume
+) Can change time and hidden attribute of files in floppy/disk image
+) Supports Vietnamese and Malaysian languages
*) Can detect and use Roixo Creator 2009 as default burning software
*) Can handle UDF volume with huge amount of files and folders (200K+)
*) Reports newly added files on 'Verify checksums' operation
*) Some minor improvements and bug fixes

link for download






Read More......

Asuhan Keperawatan Bronkitis

DEFINISI
Bronkhitis adalah hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang minimal selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun berturut-turut pada pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab lain.

ETIOLOGI
Adalah 3 faktor utama yang mempengaruhi timbulnya bronchitis yaitu rokok, infeksi dari polusi. Selain itu terdapat pula hubungan dengan faktor keturunan dan status sosial.
Rokok
Menurut buku Report of the WHO Expert Comite on Smoking Control, rokok adalah penyebab utama timbulnya bronchitis. Terdapat hubungan yang erat antara merokok dan penurunan VEP (volume ekspirasi paksa) 1 detik. Secara patologis rokok berhubungan dengan hiperplasia kelenjar mukus bronkus dan metaplasia skuamus epitel saluran pernafasan juga dapat menyebabkan bronkostriksi akut.
Infeksi
Eksaserbasi bronchitis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus yang kemudian menyebabkan infeksi sekunder bakteri. Bakteri yang diisolasi paling banyak adalah Hemophilus influenza dan streptococcus pneumonie.
Polusi
Pulusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab, tetapi bila ditambah merokok resiko akan lebih tinggi. Zat – zat kimia dapat juga menyebabkan bronchitis adalah zat – zat pereduksi seperti O2, zat – zat pengoksida seperti N2O, hidrokarbon, aldehid, ozon.
Keturunan
Belum diketahui secara jelas apakah faktor keturunan berperan atau tidak, kecuali pada penderita defisiensi alfa – 1 – antitripsin yang merupakan suatu problem, dimana kelainan ini diturunkan secara autosom resesif. Kerja enzim ini menetralisir enzim proteolitik yang sering dikeluarkan pada peradangan dan merusak jaringan, termasuk jaringan paru.
Faktor sosial ekonomi
Kematian pada bronchitis ternyata lebih banyak pada golongan sosial ekonomi rendah, mungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang lebih jelek.

PATOFISIOLOGI
Penemuan patologis dari bronchitis adalah hipertropi dari kelenjar mukosa bronchus dan peningkatan sejumlah sel goblet disertai dengan infiltrasi sel radang dan ini mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif. Batuk kronik yang disertai peningkatan sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi bronchiolus yang kecil – kecil sedemikian rupa sampai bronchiolus tersebut rusak dan dindingnya melebar. Faktor etiologi utama adalah merokok dan polusi udara lain yang biasa terdapat pada daerah industri. Polusi tersebut dapat memperlambat aktifitas silia dan pagositosis, sehingga timbunan mukus meningkat sedangkan mekanisme pertahanannya sendiri melemah. Mukus yang berlebihan terjadi akibat displasia. Sel – sel penghasil mukus di bronkhus. Selain itu, silia yang melapisi bronkus mengalami kelumpuhan atau disfungsional serta metaplasia. Perubahan – perubahan pada sel – sel penghasil mukus dan sel – sel silia ini mengganggu sistem eskalator mukosiliaris dan menyebabkan penumpukan mukus dalam jumlah besar yang sulit dikeluarkan dari saluran nafas.

MANIFESTASI KLINIS
Keluhan
Batuk, mulai dengan batuk – batuk pagi hari, dan makin lama batuk makin berat, timbul siang hari maupun malam hari, penderita terganggu tidurnya.
Dahak, sputum putih/mukoid. Bila ada infeksi, sputum menjadi purulen atau mukopuruen dan kental.
Sesak bila timbul infeksi, sesak napas akan bertambah, kadang – kadang disertai tanda – tanda payah jantung kanan, lama kelamaan timbul kor pulmonal yang menetap.
Pemeriksaan fisik
Pada stadium ini tidak ditemukan kelainan fisis. Hanya kadang – kadang terdengar ronchi pada waktu ekspirasi dalam. Bila sudah ada keluhan sesak, akan terdengar ronchi pada waktu ekspirasi maupun inspirasi disertai bising mengi. Juga didapatkan tanda – tanda overinflasi paru seperti barrel chest, kifosis, pada perkusi terdengar hipersonor, peranjakan hati mengecil, batas paru hati lebih ke bawah, pekak jantung berkurang, suara nafas dan suara jantung lemah, kadang – kadang disertai kontraksi otot – otot pernafasan tambahan.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan radiologis
Tubular shadow atau traun lines terlihat bayangan garis yang paralel, keluar dari hilus menuju apeks paru. bayangan tersebut adalah bayangan bronchus yang menebal.
Corak paru bertambah
Pemeriksaan fungsi paru
Analisa gas darah
Pa O2 : rendah (normal 25 – 100 mmHg)
Pa CO2 : tinggi (normal 36 – 44 mmHg).
Saturasi hemoglobin menurun.
Eritropoesis bertambah.

PENANGANAN
Tindakan suportif
Pendidikan bagi pasien dan keluarganya tentang :
Menghindari merokok
Menghindari iritan lainnya yang dapat terhirup.
Mengontrol suhu dan kelembaban lingkungan.
Nutrisi yang baik.
Hidrasi yang adekuat.
Terapi khusus (pengobatan).
Bronchodilator
Antimikroba
Kortikosteroid
Terapi pernafasan
Terapi aerosol
Terapi oksigen
Penyesuaian fisik
Latihan relaksasi
Meditasi
Menahan nafas
Rehabilitasi

PROGNOSIS
Prognosis jangka panjang maupun jangka pendek bergantung pada umur dan gejala klinik waktu berobat.

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian.
Data dasar pengkajian pada pasien dengan bronchitis :
Aktivitas/istirahat
Gejala :
Keletihan, kelelahan, malaise. Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari – hari. Ketidakmampuan untuk tidur. Dispnoe pada saat istirahat.
Tanda :
Keletihan Gelisah, insomnia. Kelemahan umum/kehilangan massa otot.
Sirkulasi
Gejala :
Pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Tanda :
Peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi jantung/takikardia berat. Distensi vena leher. Edema dependent, Bunyi jantung redup. Warna kulit/membran mukosa. normal/cyanosis. Pucat, dapat menunjukkan anemia.
Integritas Ego
Gejala :
Peningkatan faktor resiko
Perubahan pola hidup
Tanda :
Ansietas, ketakutan, peka rangsang.
Makanan/cairan
Gejala :
Mual/muntah. Nafsu makan buruk/anoreksia Ketidakmampuan untuk makan Penurunan berat badan, peningkatan berat badan
Tanda :
Turgor kulit buruk, edema dependen, berkeringat. Penurunan berat badan, palpitasi abdomen
Hygiene
Gejala :
Penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan
Tanda :
Kebersihan buruk, bau badan.
Pernafasan
Gejala :
Batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari selama minimun 3 bulan berturut – turut tiap tahun sedikitnya 2 tahun. Episode batuk hilang timbul.
Tanda :
Pernafasan biasa cepat. Penggunaan otot bantu pernafasan. Bentuk barel chest, gerakan diafragma minimal. Bunyi nafas ronchi. Perkusi hyperresonan pada area paru. Warna pucat dengan cyanosis bibir dan dasar kuku, abu – abu keseluruhan.
Keamanan
Gejala :
Riwayat reaksi alergi terhadap zat/faktor lingkungan. Adanya/berulangnya infeksi.
Seksualitas
Gejala :
Penurunan libido. Interaksi social. Hubungan ketergantungan. Kegagalan dukungan/terhadap pasangan/orang dekat. Penyakit lama/ketidakmampuan membaik.
Tanda :
Ketidakmampuan untuk mempertahankan suara karena distress pernafasan. Keterbatasan mobilitas fisik. Kelalaian hubungan dengan anggota keluarga lain.
Pemeriksaan diagnostik :
Sinar x dada : Dapat menyatakan hiperinflasi paru – paru, mendatarnya diafragma, peningkatan area udara retrosternal, hasil normal selama periode remisi.
Tes fungsi paru : Untuk menentukan penyebab dispnoe, melihat obstruksi, memperkirakan derajat disfungsi.
TLC : Meningkat
Volume residu : Meningkat.
FEV1/FVC : Rasio volume meningkat.
GDA : PaO2 dan PaCO2 menurun, pH Normal.
Bronchogram : Menunjukkan di latasi silinder bronchus saat inspirasi, pembesaran duktus mukosa.
Sputum : Kultur untuk menentukan adanya infeksi, mengidentifikasi patogen.
EKG : Disritmia atrial, peninggian gelombang P pada lead II, III, AVF.

Diagnosa keperawatan
• Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret.
• Kerusakan pertukaran gas berhubungan denga obstruksi jalan nafas oleh sekresi, spasme bronchus.
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi, mukus.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispnoe, anoreksia, mual muntah.
• Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan menetapnya sekret, proses penyakit kronis.
• Intoleran aktifitas berhubungan dengan insufisiensi ventilasi dan oksigenasi.
• Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan dirumah.

Perencanaan Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret.
Tujuan :
Mempertahankan jalan nafas paten.
Rencana Tindakan:
Auskultasi bunyi nafas
R/ Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan nafas dan dapat dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas.
Kaji/pantau frekuensi pernafasan.
R/ Tachipnoe biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan selama / adanya proses infeksi akut.
Dorong/bantu latihan nafas abdomen atau bibir
R/ Memberikan cara untuk mengatasi dan mengontrol dispoe dan menurunkan jebakan udara.
Observasi karakteristik batuk
R/ Batuk dapat menetap tetapi tidak efektif, khususnya pada lansia, penyakit akut atau kelemahan
Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hari
R/ Hidrasi membantu menurunkan kekentalan sekret mempermudah pengeluaran.
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh sekresi, spasme bronchus.
Tujuan :
Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan yang adekuat dengan GDA dalam rentang normal dan bebas gejala distress pernafasan.
Rencana Tindakan:
Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan.
R/ Berguna dalam evaluasi derajat distress pernafasan dan kronisnya proses penyakit.
Tinggikan kepala tempat tidur, dorong nafas dalam.
R/ Pengiriman oksigen dapat diperbaiki dengan posisi duduk tinggi dan latihan nafas untuk menurunkan kolaps jalan nafas, dispenea dan kerja nafas.
Auskultasi bunyi nafas.
R/ Bunyi nafas makin redup karena penurunan aliran udara atau area konsolidasi
Awasi tanda vital dan irama jantung
R/ Takikardia, disritmia dan perubahan tekanan darah dapat menunjukkan efek hipoksemia sistemik pada fungsi jantung.
Awasi GDA
R/ PaCO¬2 biasanya meningkat, dan PaO2 menurun sehingga hipoksia terjadi derajat lebih besar/kecil.
Berikan O2 tambahan sesuai dengan indikasi hasil GDA
R/ Dapat memperbaiki/mencegah buruknya hipoksia.
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi, mukus.
Tujuan : perbaikan dalam pola nafas.
Rencana Tindakan:
Ajarkan pasien pernafasan diafragmatik dan pernafasan bibir
R/ Membantu pasien memperpanjang waktu ekspirasi. Dengan teknik ini pasien akan bernafas lebih efisien dan efektif.
Berikan dorongan untuk menyelingi aktivitas dan periode istirahat
R/ memungkinkan pasien untuk melakukan aktivitas tanpa distres berlebihan.
Berikan dorongan penggunaan pelatihan otot-otot pernafasan jika diharuskan
R/ menguatkan dan mengkondisikan otot-otot pernafasan.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispnoe, anoreksia, mual muntah.
Tujuan :
Menunjukkan peningkatan berat badan.
Rencana Tindakan:
Kaji kebiasaan diet.
R/ Pasien distress pernafasan akut, anoreksia karena dispnea, produksi sputum.
Auskultasi bunyi usus
R/ Penurunan bising usus menunjukkan penurunan motilitas gaster.
Berikan perawatan oral
R/ Rasa tidak enak, bau adalah pencegahan utama yang dapat membuat mual dan muntah.
Timbang berat badan sesuai indikasi.
R/ Berguna menentukan kebutuhan kalori dan evaluasi keadekuatan rencana nutrisi.
Konsul ahli gizi
R/ Kebutuhan kalori yang didasarkan pada kebutuhan individu memberikan nutrisi maksimal.
Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan menetapnya sekret, proses penyakit kronis.
Tujuan : mengidentifikasi intervensi untuk mencegah resiko tinggi
Rencana Tindakan:
Awasi suhu.
R/ Demam dapat terjadi karena infeksi atau dehidrasi.
Observasi warna, bau sputum.
R/ Sekret berbau, kuning dan kehijauan menunjukkan adanya infeksi.
Tunjukkan dan bantu pasien tentang pembuangan sputum.
R/ mencegah penyebaran patogen.
Diskusikan kebutuhan masukan nutrisi adekuat.
R/ Malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tekanan darah terhadap infeksi.
Berikan anti mikroba sesuai indikasi
R/ Dapat diberikan untuk organisme khusus yang teridentifikasi dengan kultur.
Intoleran aktifitas berhubungan dengan insufisiensi ventilasi dan oksigenasi.
Tujuan :
Menunjukkan perbaikan dengan aktivitas intoleran
Rencana tindakan:
Dukung pasien dalam menegakkan latihan teratur dengan menggunakan exercise, berjalan perlahan atau latihan yang sesuai.
R/ Otot-otot yang mengalami kontaminasi membutuhkan lebih banyak O2.
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Tujuan : pasien akan mengalami penurunan rasa ketakutan dan ansietas.
Rencana tindakan:
Kaji tingkat kecemasan (ringan, sedang, berat).
R/ Dengan mengetahui tingkat kecemasan klien, sehingga memudahkan tindakan selanjutnya.
Berikan dorongan emosional.
R/ Dukungan yang baik memberikan semangat tinggi untuk menerima keadaan penyakit yang dialami.
Beri dorongan mengungkapkan ketakutan/masalah
R/ Mengungkapkan masalah yang dirasakan akan mengurangi beban pikiran yang dirasakan
Jelaskan jenis prosedur dari pengobatan
R/ Penjelasan yang tepat dan memahami penyakitnya sehingga mau bekerjasama dalam tindakan perawatan dan pengobatan.
Beri dorongan spiritual
R/ Diharapkan kesabaran yang tinggi untuk menjalani perawatan dan menyerahkan pada TYME atas kesembuhannya.
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan di rumah
Tujuan : Mengatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan tindakan.
Intervensi :
Jelaskan proses penyakit individu
R/ Menurunkan ansietas dan dapat menimbulkan partisipasi pada rencana pengobatan.
Instruksikan untuk latihan afas, batuk efektif dan latihan kondisi umum.
R/ Nafas bibir dan nafas abdominal membantu meminimalkan kolaps jalan nafas dan meningkatkan toleransi aktivitas
Diskusikan faktor individu yang meningkatkan kondisi misalnya udara, serbuk, asap tembakau.
R/ Faktor lingkungan dapat menimbulkan iritasi bronchial dan peningkatan produksi sekret jalan nafas.

Impelementasi
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan. Pada pelaksanaan keperawatan diprioritaskan pada upaya untuk mempertahankan jalan nafas, mempermudah pertukaran gas, meningkatkan masukan nutrisi, mencegah komplikasi, memperlambat memperburuknya kondisi, memberikan informasi tentang proses penyakit (Doenges Marilynn E, 2000, Remcana Asuhan Keperawatan)

Evaluasi.
Pada tahap akhir proses keperawatan adalah mengevaluasi respon pasien terhadap perawatan yang diberikan untuk memastikan bahwa hasil yang diharapkan telah dicapai,
Evaluasi merupakan proses yang interaktif dan kontinyu, karena setiap tindakan keperawatan, respon pasien dicatat dan dievaluasi dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan kemudian berdasarkan respon pasien, revisi, intervensi keperawatan/hasil pasien yang mungkin diperlukan. Pada tahap evaluasi mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan yaitu : jalan nafas efektif, pola nafas efektif, pertukaran gas adekuat, masukan nutrisi adekuat, infeksi tidak terjadi, intolerans aktivitas meningkat, kecemasan berkurang/hilang, klien memahami kondisi penyakitnya. (Keliat Budi Anna, 1994, Proses Keperawatan)


Sumber:
1.Smeltzer, Suzanne C, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth, ; alih bahasa, Agung Waluyo; editor Monica Ester, Edisi 8, EGC; Jakarta.
2.Carolin, Elizabeth J, Buku Saku Patofisiologi, EGC, Jakarta, 2002.
3.Doenges, Marilynn E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, ; alih bahasa, I Made Kariasa ; editor, Monica Ester, Edisi 3, EGC ; Jakarta.
4.Tucker, Susan Martin, 1998, Standar Perawatan Pasien; Proses Keperawatan, Diagnosis dan Evaluasi, Edisi 5, EGC, Jakarta.
5.Soeparman, Sarwono Waspadji, 1998, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Penerbit FKUI, Jakarta.
6.Long, Barbara C, 1998, Perawatan Medikal Bedah, 1998, EGC, Jakarta.
7.PRICE, Sylvia Anderson, 1994, Patofisiologi; Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit, EGC, Jakarta.
8.Keliat, Budi Anna, Proses Keperawatan

Read More......

Diskeeper 2009 13.0 Build 835 Pro Premier With serial for HomeServerEnterprise Edition

Diskeeper is a fully automatic defrgmentation engine that replaces the standard Windows defragmenter which runs only manually, consumes high resoureces and rewquires full administrator privileges to operate. Diskeeper constantly monitors and maintains your systems maximum performance, using the fastest defrag engine. According to the National Software Testing Lab (NSTL) proven 300-500% faster and far more thorough than Windows built-in defragmenters.
The program includes a unique `Set It and Forget It` functionality with Smart Scheduling, that, once set, runs invisibly and fully automatic in the background. In addition, the Frag Guard feature helps prevent fragmentation in your most critical system files. Additional features include boot-time defrag, priority settings as well as the ability to defrag multiple disks automatically and simultaneously while system is in use.

Diskeeper 2009 is the most advanced and most intelligent automatic disk defragmenter ever built. It can bring your computer speed and reliability to levels previously unobtainable, even when your computer was brand new. Without Diskeeper on board, relentless fragmentation will steadily corrupt system performance and generate fragmentation-related problems such as slowdowns, freezes, crashes and more. Make all that a thing of the past.

Diskeeper 2009 features automatic defragmentation, which means fragmentation is now solved as it occurs, in real time. It is possible to defragment hard drives without clumsy or long maintenance processes. Scheduled defragmentation processes (robbing valuable IT hours) are a thing of the past. And, with the new InvisiTasking™ technology, defragmentation is done transparently. There is now zero resource conflict because Diskeeper 2009 only utilizes untapped, unused resources to defrag your volumes. PC performance and productivity are never impacted by the consolidation of free space on your drives.

Our new defrag engines handle crippling levels of file fragmentation; solving millions of fragments across multiple volume and file types. Peak performance is always maintained. Even on systems with as little as 1% free space available, Diskeeper defragments files, restores performance and renews reliability. Diskeeper gives maximum system performance, speed and reliability at all times, even if your system suffers from extreme fragmentation.

Diskeeper 2009 is the most intelligent real-time defragmenter ever built. Automatic file system performance soars once this ground-breaking automatic defragmentation software is installed.

Diskeeper Pro Premier Features:
* Breakthrough Technology! InvisiTasking™ —InvisiTasking is the foundation for Diskeeper to eliminate fragmentation in real time without affecting system resources or intruding on system demands.
* Exclusive! Real-time defragmentation automatically handles fragmentation as it occurs, providing maximum system performance at all times!
* NEW! Complete file and free space defragmentation defragmentation in the most extreme of conditions— even if your systems have only a one or two percent of free space left available or a file in millions of fragments, Diskeeper 2008 can restore lost performance and save the applications reliant on those files from major reliability failures.
* NEW! "Defragmentation Intelligence" enhancements —Diskeeper’s logic controller, which detects various volume and system conditions and chooses the most effective algorithm, has been re-designed to deliver performance benefits faster and more efficiently.
* NEW! Frag Shield™ 2.0 —boosts reliability and availability by automatically preventing crash-inducing fragmentation of critical system files.
* Exclusive! I-FAAST™ 2.0 (Intelligent File Access Acceleration Sequencing Technology) automatically boosts access speeds for the most commonly used files.
* Automatic online directory consolidation boosts antivirus scans and back-up speed.
* NEW! Volume Shadow Copy Service (VSS) Compatibility mode —only Diskeeper 2008’s new VSS-compatible mode affords you the ability to leverage the data protection of VSS and the performance and reliability of automatic defragmentation.
* Native 64 bit operating systems support.
* BOOT-TIME MODE safely performs Microsoft®-recommended defragmentation of critical system files.

link for download






Read More......

Adobe Media Player 1.7

Adobe® Media Player software provides control and flexibility to view what you want, when you want — whether online or offline. You can queue up and download your favorite Internet TV content, track and download new episodes automatically, and manage your personal video library for viewing at your convenience. With a broad catalog of videos and shows from the leading media companies and networks, you have endless choices. Pick the episodes you love to watch, and Adobe® Media Player software will track new episodes and download them so you can watch whenever you want.

Adobe® Media Player software offers content creators, advertising content creation partners, content publishers, and delivery partners new opportunities for distributing, tracking, and building businesses around rich media. From simple licensing deals for repurposed broadcast content to podcasts and interactive viewing experiences in which users engage onscreen objects by clicking them to get more information or purchase them, the possibilities are limited only by your imagination.

Top networks and media companies present your favorite shows for viewing online or offline. From edge-of-your-seat dramas, sports, and reality TV shows to classic feature films and miniseries as well as educational videos and more, Adobe participating network partners put a wealth of enjoyment at your fingertips with Adobe Media Player.

Link : Adobe Media Player 1.7

Read More......

Windows Trojan That Infected Over 3.6 Million PCs Evolves with Worm Behavior

One of the top families of malicious code targeting the Windows platform has evolved with the addition of worm behavior, Microsoft warns. According to data made public via the Microsoft Security Intelligence Report, the Win32/Vundo Trojan infected over 3.6 million computers in the second half of 2008, and occupies the third position in a malware ranking behind Renos and Zlob. Vundo is a family of malware with various components that are designed to serve victims 'out of context' pop-up advertisements following infection. Microsoft warns that the Vundo family of malicious software can also
be used to download and execute arbitrary files.

“Recently, we found new variants that employ replicating behavior by copying itself to mapped drives on the infected machine. It either copies itself into the mapped drive's root directory as a random dll name, or it creates a random directory name and copies the dll in there with the same name. This variant is named Worm:Win32/Vundo.A. We often advise customers to clean machines infected with Vundo offline and reboot afterwards because the process in memory can download the file again even if the malware was deleted successfully. Given this new behavior, if you think that you're infected with a new variant of Vundo, try disconnecting from the Internet before scanning your system,” recommends Jaime Wong, Microsoft spyware analyst.

In a common infection scenario involving Vundo, users will see a high volume of incessant popups displaying directly on the desktop. The advertisements are focused on rogue security software and will handicap Internet connectivity considerably. The Redmond company warns that Vundo utilizes a variety of tricks in order to avoid detection and removal.

“One of the methods it uses is hooking the Appinit_Dlls, or LoadAppInit_DLLs for Windows Vista operating systems. This will cause every process using user32.dll (which doesn't?) to load the dlls listed in this registry key into the process memory. Another trick it uses is to add itself to PendingFileRenameOperations registry key. This basically marks the dll to be renamed to another random name upon reboot,” Wong added.


Read More......

Asuhan Keperawatan Asma

A. DEFINISI
Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trachea dan bronkus terhadap bermacam –macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau bronkhiolus dan sekresi yang berlebih – lebihan dari kelenjar – kelenjar di mukosa bronchus

B. ETIOLOGI
1. Faktor Ekstrinsik
Asma yang timbul karena reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh adanya IgE yang bereaksi terhadap antigen yang terdapat di udara (antigen – inhalasi ), seperti debu rumah, serbuk – serbuk dan bulu binatang
2. Faktor Intrinsik
Infeksi :
• virus yang menyebabkan ialah para influenza virus, respiratory syncytial virus (RSV)
• bakteri, misalnya pertusis dan streptokokkus
• jamur, misalnya aspergillus
cuaca :
perubahan tekanan udara, suhu udara, angin dan kelembaban dihubungkan dengan percepatan iritan bahan kimia, minyak wangi, asap rokok, polutan udara emosional : takut, cemas dan tegang aktifitas yang berlebihan, misalnya berlari

C. PATOLOGI
Asma ialah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran napas sangat mudah bereaksi terhadap barbagai ransangan atau pencetus dengan manifestasi berupa serangan asma. Kelainan yang didapatkan adalah:
• Otot bronkus akan mengkerut ( terjadi penyempitan).
• Selaput lendir bronkus udema.
• Produksi lendir makin banyak, lengket dan kental, sehingga ketiga hal tersebut menyebabkan saluran lubang bronkus menjadi sempit dan anak akan batuk bahkan dapat sampai sesak napas. Serangan tersebut dapat hilang sendiri atau hilang dengan pertolongan obat.
Pada stadium permulaan serangan terlihat mukosa pucat, terdapat edema dan sekresi bertambah. Lumen bronkus menyempit akibat spasme. Terlihat kongesti pembuluh darah, infiltrasi sel eosinofil dalam secret didlam lumen saluran napas. Jika serangan sering terjadi dan lama atau menahun akan terlihat deskuamasi (mengelupas) epitel, penebalan membran hialin bosal, hyperplasia serat elastin, juga hyperplasia dan hipertrofi otot bronkus. Pada serangan yang berat atau pada asma yang menahun terdapat penyumbatan bronkus oleh mucus yang kental.
Pada asma yang timbul akibat reaksi imunologik, reaksi antigen – antibody menyebabkan lepasnya mediator kimia yang dapat menimbulkan kelainan patologi tadi. Mediator kimia tersebut adalah:
a. Histamin
- Kontraksi otot polos
- Dilatasi pembuluh kapiler dan kontraksi pembuluh vena, sehingga terjadi edema
- Bertambahnya sekresi kelenjar dimukosa bronchus, bronkhoilus, mukosaa, hidung dan mata
b. Bradikinin
- Kontraksi otot polos bronchus
- Meningkatkan permeabilitas pembuluh darah
- Vasodepressor (penurunan tekanan darah)
- Bertambahnya sekresi kelenjar peluh dan ludah
c. Prostaglandin
- bronkokostriksi (terutama prostaglandin F)

D. MANIFSETASI KLINIK
1. Wheezing
2. Dyspnea dengan lama ekspirasi, penggunaan otot- otot asesori pernapasan
pernapasan cuping hidung.
3. Batuk kering ( tidak produktif) karena secret kental dan lumen jalan napas sempit.
4. Diaphoresis
5. Sianosis
6. Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan
7. Kecemasan, labil dan penurunan tingkat kesadaran
8. Tidak toleran terhadap aktifitas : makan, bermain, berjalan, bahkan bicara

E. KOMPLIKASI
1. Status asmatikus.
2. Bronkhitis kronik, bronkhiolus.
3. Ateletaksis : lobari segmental karena obstruksi bronchus oleh lendir.
4. Pneumo thoraks.
Kerja pernapasan meningkat, kebutuhan O2 meningkat. Orang asam tidak sanggup memenuhi kebutuhan O2 yang sangat tinggi yang dibutuhkan untuk bernapas melawan spasme bronkhiolus, pembengkakan bronkhiolus, dan m ukus yang kental. Situasi ioni dapat menimbulkan pneumothoraks akibat besarnya teklanan untuk melakukan ventilasi.
5. Kematian.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Riwayat penyakit atau pemeriksaan fisik.
2. Foto rontgen dada.
3. Pemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum.
4. Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test ; RAST).
5. Analisa gas darah – pada awalnya pH meningkat, PaCO2 dan PaO2 turun (alkalosis respiratori ringan akibat hiperventilasi ); kemudian penurunan pH, penurunan PaO2 dan peningkatan PaCO2 (asidosis respiratorik).

G. PENATALAKSANAAN
1. Pencegahan terhadap pemajanan alergi.
2. Serangan akut dengan oksigen nasal atau masker.
3. Terapi cairan parenteral.
4. Terapi pengobatan sesuai program.
5. Beta 2-agonist untuk mengurangi bronkospasme, mendilatasi otot polos bronchial.
6. Albuterol (proventil, ventolin).
7. Tarbutalin.
8. Epinefrin.
9. Metaprotenol.
- Metilsantin, seperti aminofilin dan teofilin mempunyai efek bronkodilatasi.
- Antikolinergik, seperti atropine metilnitrat atau atrovent mempunyai efek bronchodilator yang sangat baik.
- Kortikosteroid diberikan secara IV (hidrokortison), secara oral (mednison), inhalasi (deksametason).

H. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat asma atau alergi dan serangan asthma yang lalu, alergi dan masalah pernapasan.
b. Kaji pengetahuan anak dan orang tua tentang penyakit dan pengobatan
c. Riwayat psikososial: faktor pencetus, stress, latihan, kebiasaan dan rutinitas, perawatan sebelumnya
d. Pemeriksaan fisik
Pernapasan
- Napas pendek
- Wheezing
- Retraksi
- Takipnea
- Batuk kering
- Ronkhi
Kardiovaskuler
Takikardia
Neurologis
Kelelahan
Ansietas
Sulit tidur
Muskuloskeletal
Intolerans aktifitas
Integumen
Sianosis
pucat
Psikososial
Tidak kooperatif selama perawatan
Kaji status hidrasi
- Status membran mukosa
- Turgor kulit
- Output urine

2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan napas b.d. bronkospasme dan udema mukosa
b. Kelelahan b.d. hipoksia dan peningkatan kerja pernapasan
c. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. distress GI
d. Resiko kekurangan volume cairan b.d. meningkatnya pernapsan dan menurunnya intake oral
e. Kecemasan b.d. hospitalisasi dan distress pernapasan
f. Perubahan proses keluarga b.d. kondisi kronik
g. Kurang pengetahuan b.d. proses penyakit dan pengobatan

3. Intervensi Keperawatan
a. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan napas b.d. bronkospasme dan udema mukosa
Tujuan :
• anak akan menunjukkan perbaikan pertukaran gas ditandai dengan :
tidak ada wheezing dan retraksi
batuk menurun
warna kulit kemerahan
• anak tidak menunjukkan gangguan ketidakseimbangan asam basa yang ditandai dengan saturasi oksigen ± 95 %

Intervensi:
1) Kaji frekuensi respirasi, auskultasi bunyi napas
R/: sebagai sumber data adanya pewrubahan sebelum dan sesudah perawatan diberikan
2) Beri posisi high fowler atau semi-fowler
R/: mengembangkan ekspansi paru
3) Dorong anak untuk latihan napas dalam dan batuk efektif
R/: membantu membersihkan mucus dari p[aru dan napas dalam memperbaiki oksigenasi
4) Lakukan suction jika perlu
R/: membantu mengeluarkan secret yang tidak dapat dikeluarkan oleh anak sendiri
5) Lakukan fisioterapi
R/: membantu pengeluaransekresi, menmingkatkan ekspansi paru
6) Berikan oksigen sesuai program
R/ : memperbaiki oksigenasi dan mengurangi sekresi
7) Monitor peningkatn pengeluaran sputum
R/: sebagai indikasi adanya kegagalan pada paru
8) Berikan bronchodilator sesuai indikasi
R/: otot pernapasan menjadi relaks dan steroid mengurangi inflamasi

b. Kelelahan b.d. hipoksia dan peningkatan kerja pernapasan
Tujuan : Anak menunjukkan penurunan kelelahan ditandai dengan tidak iritabel, dapat berpartisipasi dan peningkatan kemampuan dalam beraktifitas

Intervensi :
1) Kaji tanda – tanda hipoksia / hypercapnea ; kelelahan, agitasi, peningkatan HR, peningkatan RR
R/: deteksi dini untuk mencegah hipoksia dapat mencegah keletihan lebih lanjut
2) Hindari seringnya melakukan intervensi yang tidak penting yang dapat membuat anak lelah, berikan istirahat yang cukup
R/: Istirahat yang cukup dapat menurunkan stress dan meningkatkan kenyamanan
3) Minta orang tua untuk selalu menemani anak
R/: Menurunkan ketakutan dan kecemasan
4) Berikan istirahat cukup dan tidur 8 – 10 jam tiap malam
R/: istirahat cukup dan tidur cukup menurunkan kelelahan dan meningkatkan resistensi terhadap infeksi
5) Ajarkan teknik manajemen stress
R/ : Bronkospasme mungkin disebabkan oleh emosional dan stress

c. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. distress G
Tujuan : Anak akan menunjukkan penurunan distress GI ditandai dengan: Penurunan nausea dan vomiting, adanya perbaikan nutrisi / intake

Intervensi:
1) Berikan porsi makan kecil tapi sering 5 – 6 kali sehari dengan makanan yang disukainya
R/: makanan kecil tapi sering menyediakan energi yang dibutuhkan , lambung tidak
terlalu penuh, sehingga memberikan kesempatan untuk penyerapan makanan. Makanan yang disukai mendporong anak untuk makan dan meningkatkan intake.
2) Berikan makanan halus, rendah lemak, gunakan warna.
R/: Makanan berbumbu dan tinggi lemak dapat meningkatkan distress pada GI sehingga sulit dicerna.
3) Anjurkan menghindari makanan yang menyebabkan alergi.
R/:Dapat menimbulkan serangan akut pada anak yang sensitif.

d. Resiko kekurangan volume cairan b.d. meningkatnya pernapsan dan menurunnya intake oral
Tujuan : Anak dapat mempertahankan hidrasi yang adekuat ditandai dengan turgor kulit elastis, membrane mukosa lembab, intake cairan sesuai dengan usia dan berat badan, output urine : 1-2 ml/kg BB/jam.

Intervensi:
1) Kaji turgor kulit, monitor urine, output tiap 4 jam.
R/: untuk mengetahui tingkat hidrasi dan kebutuhan cairannya.
2) Pertahankan terapi parenteral sesuai indikasi dan monitor kelebihan cairan.
R/: kelebihan cairan dapat menyebabkan udema pulmonary.
3) Setelah fase akut, anjurkan anak dan orangtua untuk minum 3-8 gelas / hari, tergantung usia dan berat badan anak.
R/: anak membutuhkan cairan yang cukup untuk mempertahankan hidrasi dan keseimbangan asam basa untuk mencegah syok.

e. Kecemasan b.d. hospitalisasi dan distress pernapasan
Tujuan : Kecemasan menurun, ditandai dengan anak tenang dan dapat mengekspresikan perasaannya.

Intervensi:
1) Ajarkan teknik relaksasi; latihan napas dalam, imajinasi terbimbing.
R/: pengalihan perhatian selama episode asma dapat menurunkan ketakutan dan kecemasan.
2) Berikan terapi bermain sesuai indikasi.
R/: terapi bermain dapat menurunkan efek hospitalisasi dan kecemasan.
3) Informasikan tentang perawatan, pengobatan dan kondisi anak.
R/: menurunkan rasa takut dan kehilangan control akan dirinya.



Sumber:

Betz L. Cecily. Buku Saku Keperawatan Pediatri.

Dina Dr,dr,. Penatalaksanaan Penyakit Alergi.

Speer Kathleen Morgan.Pediatric Care Planning Ashwill,
Ngastiyah. Perawatan anak Sakit.

Corwin, J. Elizabeth. Buku Saku Patofisiologi.

Suriadi, SKp., Rita, SKp. Asuhan Keperawatan pada Anak.

Read More......

Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM)

DEFINISI
Penyakit Paru Obstruktif Menahun /PPOM (Chronic Obstructive Pulmonary Disease/COPD) adalah suatu penyumbatan menetap pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh emfisema atau bronkitis kronis.

PPOM lebih sering menyerang laki-laki dan sering berakibat fatal.
PPOM juga lebih sering terjadi pada suatu keluarga, sehingga diduga ada faktor yang dirurunkan.

Bekerja di lingkungan yang tercemar oleh asap kimia atau debu yang tidak berbahaya, bisa meningkatkan resiko terjadinya PPOM. Tetapi kebiasaan merokok pengaruhnya lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan seseorang, dimana sekitar 10-15% perokok menderita PPOM.

Angka kematian karena emfisema dan bronkitis kronis pada perokok sigaret lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian karena PPOM pada bukan perokok.
Sejalan dengan pertambahan usia, perokok sigaret akan mengalami penurunan fungsi paru-paru yang lebih cepat daripada bukan perokok. Semakin banyak sigaret yang dihisap, semakin besar kemungkinan terjadinya penurunan fungsi paru-paru.

PENYEBAB
Ada 2 (dua) penyebab dari penyumbatan aliran udara pada penyakit ini, yaitu emfisema dan bronkitis kronis.

Emfisema adalah suatu pelebaran kantung udara kecil (alveoli) di paru-paru, yang disertai dengan kerusakan pada dindingnya.
Dalam keadaan normal, sekumpulan alveoli yang berhubungan ke saluran nafas kecil (bronkioli), membentuk struktur yang kuat dan menjaga saluran pernafasan tetap terbuka. Pada emfisema, dinding alveoli mengalami kerusakan, sehingga bronkioli kehilangan struktur penyangganya. Dengan demikian, pada saat udara dikeluarkan, bronkioli akan mengkerut. Struktur saluran udara menyempit dan sifatnya menetap.

Bronkitis kronis adalah batuk menahun yang menetap, yang disertai dengan pembentukan dahak dan bukan merupakan akibat dari penyebab yang secara medis diketahui (misalnya kanker paru-paru). Pada saluran udara kecil terjadi pembentukan jaringan parut, pembengkakan lapisan, penyumbatan parsial oleh lendir dan kejang pada otot polosnya. Penyempitan ini bersifat sementara.

Adanya bahan-bahan iritan menyebabkan peradangan pada alveoli. Jika suatu peradangan berlangsung lama, bisa terjadi kerusakan yang menetap.
Pada alveoli yang meradang, akan terkumpul sel-sel darah putih yang akan menghasilkan enzim-enzim (terutama neutrofil elastase), yang akan merusak jaringan penghubung di dalam dinding alveoli.
Merokok akan mengakibatkan kerusakan lebih lanjut pada pertahanan paru-paru, yaitu dengan cara merusak sel-sel seperti rambut (silia) yang secara normal membawa lendir ke mulut dan membantu mengeluarkan bahan-bahan beracun.

Tubuh menghasilkan protein alfa-1-antitripsin, yang memegang peranan penting dalam mencegah kerusakan alveoli oleh neutrofil estalase.
Ada suatu penyakit keturunan yang sangat jarang terjadi, dimana seseorang tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit alfa-1-antitripsin, sehingga emfisema terjadi pada awal usia pertengahan (terutama pada perokok).

GEJALA
Gejala-gejala awal dari PPOM, yang bisa muncul setelah 5-10 tahun merokok, adalah batuk dan adanya lendir.
Batuk biasanya ringan dan sering disalah-artikan sebagai batuk normal perokok, walaupun sebetulnya tidak normal.

Sering terjadi nyeri kepala dan pilek. Selama pilek, dahak menjadi kuning atau hijau karena adanya nanah.
Lama-lama gejala tersebut akan semakin sering dirasakan. Bisa juga disertai mengi/bengek.

Pada umur sekitar 60 tahun, sering timbul sesak nafas waktu bekerja dan bertambah parah secara perlahan. Akhirnya sesak nafas akan dirasakan pada saat melakukan kegiatan rutin sehari-hari, seperti di kamar mandi, mencuci baju, berpakaian dan menyiapkan makanan.
Sepertiga penderita mengalami penurunan berat badan, karena setelah selesai makan mereka sering mengalami sesak yang berat sehingga penderita menjadi malas makan.

Pembengkakan pada kaki sering terjadi karena adanya gagal jantung.
Pada stadium akhir dari penyakit, sesak nafas yang berat timbul bahkan pada saat istirahat, yang merupakan petunjuk adanya kegagalan pernafasan akut.

DIAGNOSA
Pada PPOM yang ringan, mungkin tidak ditemukan kelainan selama pemeriksaan fisik, kecuali terdengarnya beberapa mengi pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop. Suara pernafasan pada stetoskop juga terdengar lebih keras.
Biasanya foto dada juga normal.

Untuk menunjukkan adanya sumbatan aliran udara dan untuk menegakkan diagnosis, dilakukan pengukuran volume penghembusan nafas dalam 1 detik dengan menggunakan spirometri.
Pada penderita PPOM akan terjadi penurunan aliran udara selama penghembusan nafas.

Jika PPOM terjadi pada usia muda, dicurigai adanya kekurangan alfa-1-antitripsin, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar afa-1-antitripsin dalam darah.



PENGOBATAN
Karena merokok sigaret merupakan penyebab paling penting dari PPOM, maka pengobatan utama adalah berhenti merokok. Menghentikan kebiasaan merokok pada saat penyumbatan airan udara masih ringan atau sedang, akan memperlambat timbulnya sesak nafas. Tetapi, berhenti merokok pada stadium manapun dari penyakit ini, pasti akan memberikan banyak keuntungan.
Penderita juga harus mencoba untuk menghindari pemaparan terhadap bahan iritan lainnnya di udara.

Unsur-unsur dari penyumbatan aliran udara yang bisa diperbaiki adalah kejang otot, peradangan dan peningkatan jumlah lendir. Perbaikan dari unsur-unsur tersebut akan mengurangi gejala-gejala.
Kejang otot bisa dikurangi dengan memberikan bronkodilator, termasuk agonis reseptor beta-adrenergik (albuterol inhaler) dan theophylline per-oral (melalui mulut) yang diserap lambat.
Peradangan bisa dikurangi dengan memberikan corticosteroid, tetapi hanya 20% penderita yang memberikan respon terhadap corticosteroid.
Tidak ada pengobatan terpercaya yang dapat mengurangi kekentalan lendir sehingga mudah dikeluarkan melalui batuk. Tetapi menghindari dehidrasi bisa mencegah pengentalan lendir. Minum cairan yang cukup untuk menjaga air kemih tetap encer dan bening. Pada PPOM yang berat, terapi pernafasan bisa membantu menghilangkan lendir di dada.

Terapi oksigen jangka panjang akan memperpanjang hidup penderita PPOM yang berat dan penderita dengan kadar oksigen darah yang sangat rendah.
Oksigen diberikan 12 jam/hari. Hal ini akan mengurangi kelebihan sel darah merah yang disebabkan menurunnya kadar oksigen dalam darah, memperbaiki fungsi mental dan memperbaiki gagal jantung akibat PPOM.
Terapi oksigen juga bisa memperbaiki sesak nafas selama beraktivitas.

Program latihan bisa dilakukan di rumah. Program ini bisa meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian penderita, menurunkan frekuensi dan lamanya perawatan di rumah sakit dan meningkatkan kemampuan berlatih meskipun fungsi paru-parunya belum pulih sempurna.
Untuk melatih kaki bisa dilakukan latihan sepeda statis, naik-turun tangga dan berjalan.
Untuk melatih lengan bisa dilakukan latihan angkat beban.

Untuk penderita dengan kekurangan alfa-1-antitripsin yang berat, bisa diberikan protein pengganti melalui pemberian protein melalui infus setiap minggu.
Pencangkokan paru-paru bisa dilakukan pada penderita dibawah usia 50 tahun.

Pada penderita dengan emfisema yang berat, bisa dilakukan pembedahan yang disebut operasi reduksi volume paru-paru. Prosedurnya rumit dan penderita harus berhenti merokok setidaknya 6 bulan sebelum pembedahan dan menjalani program latihan intensif.
Pembedahan akan memperbaiki fungsi paru-paru dan kemampuan berlatih.


PROGNOSIS

30% penderita PPOM dengan sumbatan yang berat akan meninggal dalam waktu 1 tahun, dan 95% meninggal dalam waktu 10 tahun.
Kematian bisa disebabkan oleh kegagalan pernafasan, pneumonia, pneumotoraks (masuknya udara ke dalam rongga paru), aritmia jantung atau emboli paru (penyumbatan arteri yang menuju ke paru-paru).
Penderita PPOM juga memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya kanker paru.

PENCEGAHAN
Jika penderita mengalami influenza atau pneumonia, PPOM akan semakin memburuk dengan jelas. Karena itu, penderita PPOM harus mendapatkan vaksinasi influenza setiap tahun dan vaksinasi pneumokokus setiap 6 tahun atau lebih.

Sumber : Medicastore.com



Read More......

KANKER PARU

DEFINISI
Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.

Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling sering terjadi, baik pada pria maupun wanita.
Kanker paru-paru juga merupakan penyebab utama dari kematian akibat kanker.

Jenis Kanker Paru-paru

Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:
• Karsinoma sel skuamosa
• Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum
• Karsinoma sel besar
• Adenokarsinoma.

Karsinoma sel alveolar berasal dari kantong udara (alveoli) di paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.

Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:
• Adenoma (bisa ganas atau jinak)
• Hamartoma kondromatous (jinak)
• Sarkoma (ganas)

Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain.
Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.


PENYEBAB
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita.
Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.

Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja.
Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Peranan polusi uadara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas.
Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.



Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.

Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas.
Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut akibat penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.



GEJALA
Gejala kanker paru-paru tergantung kepada jenis, lokasi dan cara penyebarannya.

Biasanya gejala utama adalah batuk yang menetap.
Penderita bronkitis kronis yang menderita kanker paru-paru seringkali menyadari bahwa batuknya semakin memburuk.

Dahak bisa mengandung darah.
Jika kanker tumbuh ke dalam pembuluh darah dibawahnya, bisa menyebabkan perdarahan hebat.

Kanker bisa menyebabkan bunyi mengi karena terjadi penyempitan saluran udara di dalam atau di sekitar tempat tumbuhnya kanker.
Penyumbatan bronkus bisa menyebabkan kolaps pada bagian paru-paru yang merupakan percabangan dari bronkus tersebut, keadaan ini disebut atelektasis
Akibat lainnya adalah pneumonia dengan gejala berupa batuk, demam, nyrei dada dan sesak nafas.

Jika tumor tumbuh ke dalam dinding dada, bisa menyebabkan nyeri dada yang menetap.

Gejala yang timbul kemudian adalah hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan dan kelemahan.
Kanker paru seringkali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura), sehingga penderita mengalami sesak nafas.
Jika kanker menyebar di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak nafas yang hebat, kadar oksigen darah yang rendah dan gagal jantung.

Kanker bisa tumbuh ke dalam saraf tertentu di leher, menyebabkan terjadinya sindroma Horner, yang terdiri dari:
- penutupan kelopak mata
- pupil yang kecil
- mata cekung
- berkurangnya keringat di salah satu sisi wajah.

Kanker di puncak paru-paru bisa tumbuh ke dalam saraf yang menuju ke lengan sehingga lengan terasa nyeri, mati rasa dan lemah. Kerusakan juga bisa terjadi pada saraf pita suara sehingga suara penderita menjadi serak.

Kanker bisa tumbuh secara langsung ke dalam kerongkongan, atau tumbuh di dekat kerongkongan dan menekannya, sehingga terjadi gangguan menelan. Kadang terbentuk saluran abnormal (fistula) diantara kerongkongan dan bronki, menyebabkan batuk hebat selama proses menelan berlangsung, karena makanan dan cairan masuk ke dalam paru-paru.

Kanker paru-paru bisa tumbuh ke dalam jantung dan menyebabkan:
- irama jantung yang abnormal
- pembesaran jantung
- penimbunan cairan di kantong perikardial.
Kanker juga bisa tumbuh di sekitar vena kava superior. Penyumbatan vena ini menyebabkan darah mengalir kembali ke atas, yaitu ke dalam vena lainnya dari bagian tubuh sebelah atas:
- vena di dinding dada akan membesar
- wajah, leher dan dinding dada sebelah atas (termasuk payudara) akan membengkak dan tampak berwarna keunguan.
Keadaan ini juga menyebabkan sesak nafas, sakit kepala, gangguan penglihatan, pusing dan perasaan mengantuk. Gejala tersebut biasanya akan memburuk jika penderita membungkuk ke depan atau berbaring.

Kanker paru-paru juga bisa menyebar melalui aliran darah menuju ke hati, otak, kelenjar adrenal dan tulang. Hal ini bisa terjadi pada stadium awal, terutama pada karsinoma sel kecil.
Gejalanya berupa gagal hati, kebingungan, kejang dan nyeri tulang; yang bisa timbul sebelum terjadinya berbagai kelainan paru-paru, sehingga diagnosis dini sulit ditegakkan.

Beberapa kanker paru-paru menimbulkan efek di tempat yang jauh dari paru-paru, seperti kelainan metabolik, kelainan saraf dan kelainan otot (sindroma paraneoplastik).
Sindroma ini tidak berhubungan dengan ukuran maupun lokasi dari kanker dan tidak selalu menunjukkan bahwa kanker telah menyebar keluar dada; sindroma ini disebabkan oleh bahan yang dikeluarkan oleh kanker.
Gejalanya bisa merupakan petanda awal dari kanker atau merupakan petunjuk awal bahwa kanker telah kembali, setelah dilakukannya pengobatan.
Salah satu contoh dari sindroma paraneoplastik adalah sindroma Eaton-Lambert, yang ditandai dengan kelemahan otot yang luar biasa. Contoh lainnya adalah kelemahan otot dan rasa sakit karena peradangan (polimiositis), yang bisa disertai dengan peradangan kulit (dermatomiositis).

Beberapa kanker paru-paru melepaskan hormon atau bahan yang menyerupai hormon, sehingga terjadi kadar hormon yang tinggi.
Karsinoma sel kecil menghasilkan kortikotropin (menyebabkan sindroma Cushing) atau hormon antidiuretik (menyebabkan penimbunan cairan dan kadar natrium yang rendah di dalam darah).
Pembentukan hormon yang berlebihan juga bisa menyebabkan sindroma karsinoid, yaitu berupa kemerahan, bunyi nafas mengi, diare dan kelainan katup jantung.
Karsinoma sel skuamosa melepaskan bahan menyerupai hormon yang menyebabkan kadar kalsium darah sangat tinggi.

Sindroma hormonal lainnya yang berhubungan dengan kanker paru-paru adalah:
- pembesaran payudara pada pria (ginekomastia)
- kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme)
- perubahan kulit (kulit di ketiak menjadi lebih gelap).
Kanker paru-paru juga bisa menyebabkan perubahan bentuk jari tangan dan jari jkaki dan perubahan pada ujung tulang-tulang panjang, yang bisa terlihat pada rontgen.

DIAGNOSA
Jika seseorang (terutama perokok) mengalami batuk yang menetap atau semakin memburuk atau gejala paru-paru lainnya, maka terdapat kemungkinan terjadinya kanker paru-paru.
Kadang petunjuk awalnya berupa ditemukannya bayangan pada rontgen dada dari seseorang yang tidak menunjukkan gejala. Rontgen dada bisa menemukan sebagian besar tumor paru-paru, meskipun tidak semua bayangan yang terlihat merupakan kanker.

Biasanya dilakukan pemeriksaan mikroskopik dari contoh jaringan, yang kadang berasal dari dahak penderita (sitologi dahak). Untuk mendapatkan jaringan yang diperlukan, dilakukan bronkoskopi.

CT scan bisa menunjukkan bayangan kecil yang tidak tampak pada foto rontgen dada dan bisa menunjukkan adanya pembesaran kelenjar getah bening.
Untuk mengetahui adanya penyebaran ke hati, kelenjar adrenal atau otak, dilakukan CT scan perut dan otak.

Penyebaran ke tulang bisa dilihat melalui skening tulang. Kadang dilakukan biopsi sumsum tulang, karena karsinoma sel kecil cenderung menyebar ke sumsum tulang

Penggolongan (stadium) kanker dilakukan berdasarkan:
- ukuran tumor
- penyebaran ke kelenjar getah bening di dekatnya
- penyebaran ke organ lain.
Stadium ini digunakan untuk menentukan jenis pengobatan yang akan dilakukan dan ramalan penyakit pada penderita.

PENGOBATAN
Tumor bronkial jinak biasanya diangkat melalui pembedahan karena bisa menyumbat bronki dan lama-lama bisa menjadi ganas.
Kadang dilakukan pembedahan pada kanker selain karsinoma sel kecil yang belum menyebar. Sekitar 10-35% kanker bisa diangkat melalui pembedahan, tetapi pembedahan tidak selalu membawa kesembuhan.

Sekitar 25-40% penderita tumor yang terisolasi dan tumbuh secara perlahan, memiliki harapan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis. Penderita ini harus melakukan pemeriksaan rutin karena kanker paru-paru kambuh kembali pada 6-12% penderita yang telah menjalani pembedahan.

Sebelum pembedahan, dilakukan tes fungsi paru-paru untuk menentukan apakah paru-paru yang tersisa masih bisa menjalankan fungsinya dengan baik atau tidak. Jika hasilnya jelek, maka tidak mungkin dilakukan pembedahan.
Pembedahan tidak perlu dilakukan jika:
- kanker telah menyebar keluar paru-paru
- kanker terlalu dekat dengan trakea
- penderita memiliki keadaan yang serus (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru yang berat).

Terapi penyinaran dilakukan pada penderita yang tidak dapat menjalani pembedahan karena mereka memiliki penyakit lain yang serius.
Tujuan dari penyinaran adalah memperlambat pertumbuhan kanker, bukan untuk penyembuhan. Terapi penyinaran juga bisa mengurangi nyeri otot, sindroma vena kava superior dan penekanan saraf tulang belakang. Tetapi terapi penyinaran bisa menyebabkan peradang paru-paru (pneumonitis karena penyinaran), dengan gejala berupa batuk, sesak nafas dan demam. Gejala ini bisa dikurangi dengan corticosteroid (misalnya prednisone).

Pada saat terdiagnosis, karsinoma sel kecil hampir selalu telah menyebar ke bagian tubuh lainnya, sehingga tidak mungkin dilakukan pembedahan. Kanker ini diobati dengan kemoterapi, kadang disetai terapi penyinaran.

Penderita kanker paru-paru banyak yang mengalami penurunan fungsi paru-paru. Untuk mengurangi gangguan pernafasan bisa diberikan terapi oksigen dan obat yang melebarkan saluran udara (bronkodilator).


Sumber : Medicastore

Read More......

DEPRESI

DEFINISI

Depresi adalah suatu perasaan sedih yang sangat mendalam, yang bisa terjadi setelah kehilangan seseorang atau peristiwa menyedihkan lainnya, tetapi tidak sebanding dengan peristiwa tersebut dan terus menerus dirasakan melebihi waktu yang normal.

Sekitar 10% orang yang mengunjungi dokter untuk keluhan psikisnya sesungguhnya menderita depresi.

Depresi mulai timbul pada usia 20, 30 atau 40 tahun.

Suatu episode depresi biasanya berlangsung selama 6-9 bulan, tetapi pada 15-20% penderita bisa berlangsung sampai 2 tahun atau lebih.

Episode depresi cenderung berulang sebanyak beberapa kali.

Depresi situasional adalah depresi yang terjadi setelah suatu peristiwa traumatik, seperti kematian orang yang dicintai.

Holiday blues adalah depresi yang terjadi ketika sedang berlibur atau merayakan sesuat, bersifat sementara.

Depresi endogenous adalah depresi tanpa penyebab yang pasti.

PENYEBAB

Penyebab depresi belum sepenuhnya dimengerti.

Sejumlah faktor dapat menyebabkan seseorang cenderung menderita depresi:

- Faktor keturunan

- Efek samping dari obat-obatan tertentu

- Kepribadian introvert

- Peristiwa emosional (terutama kehilangan).

Depresi bisa terjadi atau semakin memburuk tanpa disertai stres kehidupan yang nyata ataupun berarti.

Wanita dua kali lebih mudah terkena depresi, meskipun alasannya belum diketahui dengan jelas.

Penelitian jiwa memperlihatkan bahwa wanita cenderung memberikan respoon terhadap kesengsaraan dengan cara menarik diri dan menyalahkan dirinya sendiri. Sebaliknya, pria cenderung menolak atau mengalihkannya ke dalam berbagai kegiatan.

Faktor biologis yang paling banyak terlibat adalah faktor hormonal.

Perubahan kadar hormon pada wanita memegang peranan penting; perubahan suasanan hati bisa terjadi sesaat sebelum menstruasi (ketegangan pre-menstruasi) dan setelah persalinan (depresi post-partum). Perubahan hormon serupa bisa terjadi pada wanita pemakai pil KB yang mengalami depresi.

Kelainan fungsi tiroid, yang sering terjadi pada wanita, juga merupakan faktor yang berperan dalam terjadinya depresi.

Depresi juga bisa terjadi karena atau bersamaan dengan sejumlah penyakit atau kelainan fisik.

Kelainan fisik bisa menyebabkan depresi secara:

- Langsung, misalnya ketika penyakit tiroid menyebabkan berubahnya kadar hormon, yang bisa menyebabkan terjadinya depresi.

- Tidak langsung, misalnya ketika penyakit artritis rematoid menyebabkan nyeri dan cacat, yang bisa menyebabkan depresi.

Ada pula kelainan fisik yang menyebabkan depresi secara langsung dan tidak langsung. Misalnya AIDS; secara langsung menyebabkan depresi jika virus penyebabnya merusak otak; secara tidak langsung menyebabkan depresi jika menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan penderitanya.

Berbagai obat yang diresepkan (terutama obat yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi) bisa menyebabkan depresi.

Sejumlah kelainan jiwa bisa menyebabkan penderitanya mengalami depresi (misalnya penyakit kecemasan, alkoholisme dan penyalahgunaan zat-zat lainnya, skizofrenia dan stadium awal demensia).


Kelainan Fisik yang Dapat Menyebabkan Depresi

Efek samping obat-obatan

- Amfetamin

- Obat anti-psikosa

- Beta bloker

- Simetidin

- Pil KB

- Sikloserin

- Indometasin

- Air raksa

- Metildopa

- Reserpin

- Talium

- Vinblastin

- Vinkristin

Infeksi

- AIDS

- Influenza

- Mononukleosis

- Sifilis (stadium lanjut)

- Tuberkulosis

- Hepatitis virus

- Pneumonia virus

Kelainan hormonal

- Penyakit Addison

- Penyakit Cushing

- Hiperparatiroidisme

- Hipotiroidisme dan hipertiroidisme

- Hipopituitarisme

Penyakit jaringan ikat

- Artritis rematoid

- Lupus eritematosus sistemik

Kelainan neurologis

- Tumor otak

- Cedera kepala

- Sklerosis multipel

- Penyakit Parkinson

- Tidur apneu

- Stroke

- Epilepsi lobus temporalis

Kelainan gizi

- Pellagra (kekurangan vitamin B6)

- Anemia pernisiosa (kekurangan vitamin B12)

Kanker

- Kanker perut (indung telur, usus besar)

- Kanker yang menyebar ke seluruh tubuh.


GEJALA

Gejalanya muncul secara bertahap selama beberapa hari atau minggu.

Penderita tampak tenang dan sedih atau mudah tersinggung dan cemas.

Pada depresi vegetatif, penderita cenderung menarik diri, jarang berbicara, tidak mau makan dan tidak mau tidur.

Sedangkan penderita depresi agitasi tampak sangat gelisah, meremas-remas tangannya serta banyak berbicara.

Banyak penderita yang tidak dapat merasakan emosi duka cita, gembira dan senang secara normal; dunia tampak semakin suram, tidak ada kehidupan dan mati.

Berfikir, berbicara dan kegiatan umum lainnya semakin berkurang, sehingga aktivitas volunter terhenti sama sekali.

Fikirannya dipenuhi oleh perasaan bersalah dan memiliki gagasan untuk menghancurkan dirinya sendiri, serta tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.

Mereka sering bimbang dan menarik diri, merasa tak berdaya dan putus asa serta berfikir tentang kematian dan bunuh diri.

Penderita mengalami sulit tidur dan seringkali terbangun, terutama pada dini hari.

Gairah dan kenikmatan seksualnya hilang.

Nafsu makan yang buruk dan penurunan berat badan kadang menyebabkan penderita menjadi kurus dan siklus menstruasinya berhenti (pada wanita).

Pada depresi yang lebih ringan, penderitanya makan sangat banyak dan terjadi penambahan berat badan.

Pada sekitar 20% penderita, gejalanya lebih ringan tetapi berlangsung selama bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun.

Depresi disritmik ini seringkali muncul pada awal kehidupan dan berhubungan dengan perubahan kepribadian yang nyata.

Penderita tampak muram, pesimis, tidak suka bercanda atau tidak mampu merasakan kesenangan; pasif dan letargis; introvert; curiga, suka mengkritik dan sering menyesali dirinya sendiri.

Fikiran penderita dipenuhi dengan kekurangan, kegagalan dan peristiwa negatif, kadang sampai menikmati kegagalan mereka sendiri.

Beberapa penderita mengeluhkan penyakit fisik, berupa sakit dan nyeri atau ketakutan akan musibah atau menjadi gila.

Penderita lainnya berfikir bahwa mereka menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau yang memalukan (misalnya kanker atau penyakit menular seksual), dan mereka menularkannya kepada orang lain.

Sekitar 15% penderita (terutama pada depresi berat), mengalami delusi (keyakinan yang palsu) atau halusinasi, yaitu melihat atau mendengar benda yang sesungguhnya tidak ada.

Mereka yakin bahwa mereka melakukan dosa atau kejahatan yang tidak dapat dimaafkan, atau mereka mendengar suara-suara yang menuduh mereka telah melakukan berbagai perbuatan yang tidak senonoh atau suara-suara yang mengutuk mereka supaya mati.

Kadang penderita membayangkan bahwa mereka melihat peti mati dan orang-orang yang sudah meninggal.

Perasaan tidak aman dan tidak berharga bisa menyebabkan depresi yang sangat berat pada penderita yang yakin bahwa mereka diawasi dan dihukum.

Depresi yang disertai dengan delusi dinamakan depresi psikotik.

Gejala depresi yang paling serius adalah pemikiran tentang kematian.

Banyak penderita yang ingin mati atau merasa mereka sangat tidak berguna sehingga mereka sepantasnya mati.

Sebanyak 15% penderita menunjukkan perilaku bunuh diri.

Rencana bunuh diri merupakan keadaan yang gawat, dan penderitanya harus dirawat dan diawasi secara ketat, sampai keinginannya untuk bunuh diri hilang.

DIAGNOSA

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan tanda-tanda dan gejalanya.

Riwayat depresi sebelumnya atau riwayat keluarga dengan depresi bisa memperkuat diagnosis.

Untuk membantu menentukan beratnya depresi kadang digunakan pertanyaan standar berikut:

- Skala Penilaian Depresi Hamilton, pertanyaan diarahkan secara verbal oleh penanya

- Kuosioner Depresi Beck, pertanyaan diisi sendiri oleh penderita.

Pemeriksaan darah bisa membantu menentukan penyebab depresi.

Hal ini terutama dilakukan pada penderita wanita, dimana faktor hormonal bisa menyebabkan terjadinya depresi.

Pada kasus-kasus yang sulit, bisa dilakukan pemeriksaan lainnya untuk memperkuat diagnosa.

Gangguan tidur adalah gejala depresi yang khusus. Ensefalogram tidur bisa dilakukan guna mengukur waktu yang diperlukan penderita untuk sampai pada tahap tidur REM (periode tidur selama terjadinya mimpi).

Dalam keadaan normal diperlukan waktu sekitar 90 menit, pada penderita depresi biasanya hanya diperlukan waktu 70 menit atau kurang.

PENGOBATAN

Pada saat ini pengobatan depresi tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.

Penderita yang harus dirawat di rumah sakit adalah penderita yang:

- memiliki kecenderungan bunuh diri atau merencanakan tindakan bunuh diri

- terlalu lemah karena berat badannya turun

- memiliki resiko terjadinya kelainan jantung karena penderita sangat gelisah.

Pemberian obat-obatan merupakan langkah utama dalam mengobati depresi sekarang ini.

Pengobatan lainnya adalah psikoterapi dan terapi elektrokonvulsif.

Kadang digunakan kombinasi dari ketiga terapi tersebut.

Obat-obatan.

Tersedia beberapa jenis obat-obatan yang harus diminum secara teratur minimal selama beberapa minggu sebelum obat mulai bekerja.

Anti-depresi trisiklik.

Sering menimbulkan efek samping berupa mengantuk dan penambahan berat badan.

Obat ini juga menyebabkan peningkatan denyut jantung, penurunan tekanan darah ketika penderita berdiri, pandangan kabur, mulut kering, linglung, sembelit, kesulitan untuk memulai berkemih dan orgasme yang tertunda. Efek ini disebut efek antikolinergik, yang lebih sering terjadi pada usia lanjut.

Anti-depresi yang mirip dengan trisiklik memiliki efek samping yang berbeda:

- Venlafaksin bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah yang ringan

- Trazodon menyebabkan priapisme (nyeri ketika ereksi)

- Maprotilin dan bupropion bisa menyebabkan kejang.

Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs).

Efek sampingnya lebih sedikit dan biasanya lebih aman digunakan pada penderita depresi yang disertai kelainan jiwa.

Efek samping yang terjadi berupa mual, diare dan sakit kepala; yang sifatnya ringan dan akan segera menghilang jika pemakaian obat dilanjutkan.

SSRIs efektif digunakan pada depresi yang disertai oleh kelainan jiwa berikut:

- Distimia, yang memerlukan pemberian jangka panjang

- Penyakit obsesif-kompulsif

- Penyakit panik

- Fobia sosial

- Bulimia.

Kerugian utama dari SSRIs adalah sering menyebabkan kelainan fungsi seksual.

Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs).

Penderita yang meminum obat golongan MAOIs harus menjalani sejumlah pengaturan diet dan larangan tertentu.

Mereka sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung tiramin, misalnya bir, anggur merah (termasuk sherry), kopi manis, makanan yang terlalu matang, salami, keju tua, ekstrak jamur dan kecap.

Mereka harus menghindari obat-obatan seperti fenilpropanolamin dan dekstrometorfan, yang menyebabkan pelepasan adrenalin dan menyebabkan peningkatan tekanan darah yang hebat secara tiba-tiba. Obat lainnya yang juga harus dihindari adalah anti-depresi trisiklik, SSRIs dan meperidin (pereda nyeri).

Penderita yang meminum MAOIs biasanya diharuskan membawa obat penawar (misalnya klorpromazin atau nifedipin) setiap saat. Jika timbul nyeri kepala berdenyut dan hebat, maka obat penawar ini harus diminum dan segera pergi ke rumah sakit terdekat.

MAOIs jarang digunakan karena menimbulkan kesulitan dalam pembatasan diet dan larangan tertentu, sehingga hanya diberikan kepada penderita yang tidak menunjukkan perbaikan dengan anti-depresi lainnya.

Psikostimulan (perangsang psikis).

Contohnya adalah metilfenidat, yang biasanya diberikan kepada penderita yang menarik diri, tenang dan mengalami kelelahan atau penderita yang tidak menunjukkan perbaikan pada pemberian obat anti-depresi lainnya.

Psikostimulan cenderung bekerja dengan cepat (dalam 1 hari), sehingga kadang diberikan kepada penderita depresi usia lanjut yang baru menjalani pembedahan atau menderita penyakit yang berkepanjangan.

Psikoterapi.

Psikoterapi yang dijalankan bersamaan dengan pemberian anti-depresi memberikan hasil yang lebih baik.

Psikoterapi individual maupun kelompok bisa membantu penderita secara bertahap untuk memulai kembali tanggung jawabnya yang dahulu dan menyesuaikan diri dengan tekanan kehidupan yang normal.

Pada psikoterapi interpersonal, penderita menerima dukungan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam hidupnya.

Terapi kognitif bisa membantu merubah fikiran negatif dan rasa putus asa.

Untuk depresi yang lebih ringan, psikoterapi saja bisa sama efektifnya dengan terapi obat-obatan.

Terapi Elektrokonvulsif.

Terapi elektrokonvulsif (ECT) digunakan untuk mengatasi depresi berat, terutama pada:

- penderita psikotik

- penderita yang mengancam akan melakukan bunuh diri

- penderita yang tidak mau makan.

Terapi ini biasanya sangat efektif dan bisa segera meringankan depresi.

Elektroda dipasang di kepala dan aliran listrik diberikan untuk merangsang kejang di dalam otak. Untuk alasan yang tidak dimengerti, kejang ini menyebabkan berkurangnya depresi.

Pengobatan dilakukan sebanyak 5-7 kali.

Aliran listrik bisa menyebabkan kontraksi otot dan nyeri, sehingga penderita dibius total selama pengobatan.

ECT bisa menyebabkan hilangnya ingatan untuk sementara waktu.

PROGNOSIS

Jika tidak diobati, depresi bisa berlangsung sampai 6 bulan atau lebih.

Gejala yang ringan bisa menetap, tetapi fungsi penderita cenderung kembali normal.

Sebagian besar penderita mengalami episode depresi berulang, sekitar 4-5 kali sepanjang hidupnya.




Read More......

PNEUMONIA, BAKTERI

A. Definisi

Pneumonia, bakteri adalah suatu infeksi yang melibatkan parenchyma paru-paru.

B. Temuan Fisik dan klinik

1. Demam, takipnea, dingin, takikardi, batuk.

2. Presentasi bervariasi dengan penyebab pneumonia, umur pasien, dan keadaan klinis :

a. Pasien dengan pneumonia streptococcal biasanya timbul dengan demam tinggi, dingin guncang, sakit dada pleuritic, batuk, dan produksi dahak bernanah.

b. Mycoplasma pneumoniae:serangan tersembunyi; sakit kepala; kering, paroxysmal batuk, lebih buruk pada malam hari; myalgias; rasa tidak enak badan; kerongkongan sakit; manifestasi extrapulmonary (misalnya., erythema multiforme, meningitis aseptik, urticaria, erythema nodosum) kemungkinan ada.

c. Chlamydia pneumoniae: menetap, bukan batuk produktif; demam tingkat rendah; sakit kepala; kerongkongan sakit.

d. Legionella pneumophila: demam, batuk lembut, status mental berubah, myalgias, diare, kegagalan pernapasan.

e. Umumnya, auskultasi dari pasien dengan pneumonia terdengar krakels dan bunyi nafas kurang.

f. Pada perkusi terdapat dullness kalau pasien punya efusi pleural.

C. Etiologi

· Streptococcus pneumoniae

· Haemophilus influenzae

· Legionella pneumophila (1% ke 5% pneumonia dewasa)

· Klebsiella, Pseudomonas, E. coli

· Staphylococcus aureus

· Organisma tidak lazim seperti Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, dan Legionella pneumophila

· Jangkitan Pneumococcal

· Faktor mempengaruhi adalah:

o COPD: H. influenzae, S. pneumoniae, Legionella

o Legionella, organisma negatif gram

o Sakit karena banyak minum: Klebsiella, S. pneumoniae, H. influenza

o HIV: S. pneumonia

o Pasien lebih tua dengan penyakit comorbid: Chlamydia pneumoniae

D. Diagnosa Diferensial

· Eksarbasi dari bronkitis kronis

· Embolism Pulmonary atau infarction

· neoplasma paru-paru

· Bronchiolitis

· Sarcoidosis

· Hypersensitivity pneumonitis

· viral pneumonia

· Pneumonia Fungal

· parasitic penumonia

· Atipikal pneumonia

· Batuk kering


Technorati Profile


Read More......
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com